1 Desember 2025
IMG-20251026-WA0029

Jakarta, JendelaNewsTv.com – Kepolisian Republik Indonesia (Polri) mencatat capaian luar biasa dalam pemberantasan narkotika sepanjang Januari hingga Oktober 2025. Sebanyak 38 ribu kasus narkoba berhasil diungkap dengan total barang bukti hampir 200 ton disita dari berbagai wilayah di Indonesia.

“Berdasarkan Sumber terpercaya yang di Identifikasi Media ini, “Pencapaian tersebut mendapat apresiasi dari Pengajar dan Peneliti Tetap Program Studi Hubungan Masyarakat Vokasi Universitas Indonesia (UI), Devie Rahmawati. Menurutnya, keberhasilan Polri merupakan bukti nyata ketangguhan aparat dalam melindungi masyarakat, khususnya generasi muda, dari ancaman narkotika.

> “Angka ini menunjukkan ketangguhan Polri dalam menjaga masyarakat dari bahaya narkoba. Ini bukan sekadar operasi rutin, tetapi penjagaan nyata atas masa depan anak-anak muda Indonesia,” ujar Devie, Sabtu (25/10/2025).

 

Devie menilai, langkah Polri tidak hanya berhasil menekan peredaran barang haram, tetapi juga menyelamatkan anak muda dari jebakan percobaan pertama dan menciptakan lingkungan kampus serta perkotaan yang lebih aman.

Namun, ia mengingatkan bahwa tantangan ke depan semakin berat. Daya cegah dan daya selamat masyarakat perlu terus ditingkatkan, terutama dalam menghadang masuknya narkoba melalui berbagai jalur baru.

Menurut Devie, ancaman narkoba saat ini jauh lebih berbahaya dan mematikan. Berdasarkan studi global, banyak kasus overdosis terjadi bukan karena pemakaian rutin, melainkan akibat percobaan pertama dengan zat berisiko tinggi.

> “Barang-barang ini banyak beredar lewat media sosial dan toko online, sehingga anak muda mudah tertipu. Riset global menunjukkan, meski angka penggunaan narkoba tidak meningkat, kasus overdosis justru naik,” jelasnya.

 

Devie juga mengungkap hasil penelitian di Australia dan Amerika Serikat yang menunjukkan peningkatan risiko pada kelompok usia 18–24 tahun, terutama saat mereka mulai kuliah atau bekerja. Masa ini rentan terhadap pesta minuman keras berlebihan (binge drinking), vaping, dan eksperimen zat berbahaya baru.

Karena itu, peran Polri, sekolah, kampus, orang tua, dan komunitas menjadi sangat penting dalam mencegah penyalahgunaan narkoba di kalangan muda.

> “Keberhasilan Polri menangkap jaringan narkoba adalah bukti nyata bahwa penegakan hukum berjalan kuat. Tapi pencegahan juga harus berjalan berdampingan melalui edukasi di sekolah dan kampus,” tegas Devie.

 

Ia menambahkan, kesiapsiagaan menghadapi kasus darurat seperti overdosis juga perlu ditingkatkan agar penanganannya bisa cepat dan efektif.

> “Dengan kolaborasi yang kuat, keberhasilan Polri tidak hanya terasa di angka penangkapan, tetapi juga dalam kehidupan nyata masyarakat,” ujarnya.

 

Menutup keterangannya, Devie mengajak seluruh elemen bangsa untuk ikut berperan aktif dalam perang melawan narkoba.

> “Sekarang saatnya kita semua menjaga benteng ini bersama — melalui edukasi, kepedulian, dan kesiapsiagaan. Perang melawan narkoba bukan hanya soal menangkap pelaku, tetapi menyelamatkan generasi penerus bangsa,” tutupnya.

 

Redaksi: JNtv

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *