Ternate — Wali Kota Ternate, Dr. H. M. Tauhid Soleman, M.Si, bersama Wakil Wali Kota Nasri Abubakar, menghadiri pembukaan Festival Legu Tara No Ate yang digelar oleh Kesultanan Ternate di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN), Kelurahan Bastiong Talangame, Kecamatan Ternate Selatan, Kamis (16/10/2025).
Festival budaya terbesar di Maluku Utara ini dibuka secara resmi oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, yang ditandai dengan pemukulan tifa bersama Sultan Ternate Hidayatullah Sjah, Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda Laos, Wali Kota Ternate Dr. H. M. Tauhid Soleman, Pangdam XV/Pattimura Mayjen TNI Putranto Gatot Sri Handoyo, Kapolda Maluku Utara Irjen Pol Drs. Waris Agono, M.Si, serta Ketua Panitia Syarif Abdullah, M.Pd.
Dalam sambutannya, Wapres Gibran menyampaikan apresiasi terhadap komitmen Kesultanan dan Pemerintah Daerah dalam menjaga serta mengembangkan warisan budaya yang menjadi identitas Maluku Utara. Menurutnya, festival ini bukan sekadar hiburan, melainkan bentuk nyata pelestarian nilai-nilai adat dan sejarah yang harus terus diwariskan kepada generasi muda.
Pembukaan festival juga dimeriahkan dengan tarian adat dari empat Kesultanan di Maluku Utara, yakni Ternate, Tidore, Jailolo, dan Bacan, yang menampilkan keindahan budaya dan kekayaan tradisi daerah. Alunan lagu Sere Se Duniru turut menambah suasana sakral dan meriah dalam pembukaan kegiatan tersebut.
Wali Kota Ternate, Tauhid Soleman, menyampaikan bahwa kehadiran seluruh unsur Forkopimda, Kesultanan, dan masyarakat menjadi bukti nyata semangat kebersamaan untuk menjaga budaya lokal.
> “Festival Legu Tara No Ate adalah momentum memperkuat jati diri masyarakat Ternate. Melalui kolaborasi antara pemerintah dan Kesultanan, kita ingin memastikan nilai-nilai budaya tetap hidup dan menjadi kebanggaan bersama,” ujar Tauhid.
Acara pembukaan turut dihadiri oleh jajaran Forkopimda Maluku Utara dan Kota Ternate, pimpinan instansi vertikal, serta ribuan masyarakat yang memadati area pelabuhan untuk menyaksikan kemegahan festival tahunan tersebut.
Festival Legu Tara No Ate akan berlangsung selama beberapa hari dengan berbagai kegiatan budaya, pameran, pertunjukan musik tradisional, serta ritual adat Kesultanan Ternate yang menjadi daya tarik wisata budaya di wilayah Maluku Utara.
