Jakarta,JNTv – Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPP GMNI) memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada 12 Rabi’ul Awal 1447 Hijriah atau bertepatan dengan 5 September 2025 Masehi. Peringatan ini menjadi momentum penting bagi kader dan simpatisan GMNI untuk meneladani ajaran Rasulullah dalam menebar nilai-nilai kebenaran, keadilan, dan kemanusiaan.
Ketua Umum DPP GMNI, Sujahri Somar, menegaskan bahwa peringatan Maulid Nabi bukan hanya seremonial keagamaan, melainkan juga ruang refleksi bagi kader Marhaenis untuk menata kembali komitmen perjuangan. Menurutnya, Nabi Muhammad SAW adalah sosok teladan universal yang mengajarkan persatuan dan keberpihakan terhadap kaum tertindas.
“Rasulullah memberikan contoh kepemimpinan yang penuh keberanian, kejujuran, dan kasih sayang. Nilai inilah yang harus kita terapkan dalam gerakan mahasiswa agar tetap konsisten berpihak pada rakyat kecil,” tegas Sujahri.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal DPP GMNI, Amir Mahfut, menyampaikan bahwa momentum Maulid Nabi dapat menjadi penguat spiritualitas bagi para kader dalam mengawal arah perjuangan organisasi. Ia menekankan pentingnya integrasi antara nilai religius dengan ideologi kerakyatan yang dipegang GMNI.
“Peringatan Maulid Nabi bukan hanya mengenang sejarah kelahiran Rasulullah, tetapi juga sarana membangkitkan kesadaran kolektif untuk memperjuangkan keadilan sosial di tengah situasi bangsa yang sarat tantangan,” ungkap Amir Mahfut.
Peringatan Maulid Nabi oleh DPP GMNI juga menjadi ruang konsolidasi nilai antara spiritualitas Islam dengan perjuangan nasionalisme. GMNI menekankan bahwa semangat Nabi Muhammad dalam membangun peradaban dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk melawan penindasan, ketidakadilan, dan segala bentuk penjajahan gaya baru.
Selain itu, acara peringatan ini juga diharapkan mampu mempererat solidaritas kader GMNI di seluruh Indonesia. Melalui momentum Maulid, organisasi menegaskan komitmennya untuk terus berjuang bersama rakyat dengan semangat yang tidak pernah padam.
DPP GMNI menutup peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dengan pesan penting bahwa kader-kader bangsa tidak boleh terjebak pada formalitas perayaan. Lebih dari itu, yang utama adalah menghidupkan kembali keteladanan Nabi dalam setiap gerak langkah perjuangan untuk mewujudkan Indonesia yang adil, makmur, dan berdaulat.(**)
