Halmahera Selatan, JNTv – Ironis! Di tengah jeritan warga Halmahera Selatan akibat pemadaman listrik yang tak beraturan, jajaran PLN Bacan justru diduga memilih bersenang-senang dengan fasilitas karaoke di halaman kantor. Pemandangan ini sontak menimbulkan kemarahan publik, yang menilai Kepala PLN Bacan tidak peka terhadap penderitaan masyarakat.
Warga mengaku selama beberapa pekan terakhir listrik padam tanpa jadwal yang jelas, bahkan sering terjadi berulang kali dalam sehari. Akibatnya, puluhan peralatan elektronik warga rusak, mulai dari televisi, kulkas, hingga mesin cuci. Namun, alih-alih memberi solusi, Kepala PLN Bacan justru tampak lebih sibuk menghibur diri.
“Ini keterlaluan. Kami sudah dirugikan besar karena listrik mati seenaknya, tapi mereka malah karaoke. Seolah-olah tidak peduli dengan keluhan rakyat,” ungkap seorang warga Bacan yang geram saat ditemui media.
Kemarahan publik makin memuncak karena hingga kini pihak PLN Bacan belum memberikan penjelasan transparan terkait akar masalah pemadaman. Setiap ditanya, alasan yang diberikan selalu berubah-ubah, mulai dari kerusakan mesin, keterlambatan BBM, hingga faktor teknis lainnya. Hal ini menambah kesan bahwa PLN Bacan bekerja tanpa profesionalitas dan tanggung jawab.
Tak sedikit warga yang menilai perilaku oknum Kepala PLN Bacan memperlihatkan wajah birokrasi yang arogan. Mereka yang digaji dari uang negara seharusnya melayani kebutuhan dasar masyarakat, bukan malah berpesta di saat rakyatnya hidup dalam gelap gulita.
“Kalau mereka mau hiburan, silakan. Tapi jangan di saat rakyat menderita karena ulah mereka sendiri. Ini sama saja melecehkan masyarakat,” tambah tokoh pemuda Halsel yang ikut mengecam keras aksi tak pantas tersebut.
Sementara itu, SEMMI Malut mulai melontarkan desakan agar manajemen PLN Bacan segera dievaluasi. Bahkan, tidak sedikit suara yang menuntut agar kepala PLN Bacan dicopot dari jabatannya karena dinilai gagal mengurus kebutuhan listrik masyarakat.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak PLN Bacan belum memberikan tanggapan resmi soal dugaan karaoke di halaman kantor. Namun, publik sudah terlanjur menilai bahwa Kepala PLN Bacan bukan hanya gagal mengurus listrik, melainkan juga gagal menjaga empati kepada rakyat.
Kemarahan warga diprediksi akan terus membesar bila tidak ada langkah serius dari Kepala PLN untuk memperbaiki layanan. Satu hal yang pasti, masyarakat Halmahera Selatan kini menuntut bukan sekadar janji, tetapi tindakan nyata. Karena bagi mereka, listrik bukan barang mewah, melainkan kebutuhan hidup yang tak bisa ditawar.
