1 Desember 2025
IMG_20250807_215753

HALSEL, JNtv – Dunia pendidikan di Halmahera Selatan kembali tercoreng. Ironis, tujuh bulan lamanya guru honorer di SDN 10 Laluin harus mengajar tanpa menerima gaji, sementara pihak sekolah justru bungkam seribu bahasa.

 

Fakta ini sontak memicu amarah publik. Bagaimana tidak, mereka yang selama ini menjadi ujung tombak pendidikan di pelosok justru dibiarkan terlunta tanpa kepastian hak. “Ini bentuk pengkhianatan terhadap guru yang telah mendedikasikan tenaga dan waktunya untuk mencerdaskan anak bangsa,” tegas Ketua SEMMI Malut, Sarjan Hi Rifai.

 

Sarjan mendesak Bupati Halmahera Selatan bertindak tegas dengan segera mencopot Kepala Sekolah SDN 10 Laluin. Menurutnya, diamnya kepsek terhadap masalah ini mencerminkan sikap abai dan tidak layak memimpin lembaga pendidikan.

 

  “Jika kepala sekolah terus dipertahankan, maka sama halnya pemerintah daerah ikut melanggengkan ketidakadilan terhadap guru honorer,” tambahnya.

 

Lebih jauh, SEMMI Malut mengingatkan agar Dinas Pendidikan Halsel tidak menutup mata. Keterlambatan pembayaran gaji selama tujuh bulan jelas sebuah skandal yang tidak boleh dianggap enteng.

 

  “Ini bukan sekadar persoalan administrasi, ini soal perut dan kelangsungan hidup guru. Mereka punya keluarga, mereka butuh makan,” tandas Sarjan.

 

SEMMI Malut pun memberi ultimatum, bila tuntutan ini tidak direspons cepat oleh Bupati, pihaknya siap turun ke jalan melakukan aksi besar-besaran.

 

  “Kami tidak akan diam. Jika Bupati tidak segera mencopot kepsek, kami akan mobilisasi mahasiswa dan rakyat untuk menuntut keadilan,” pungkasnya dengan nada tegas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *