1 Desember 2025
IMG_20250813_145247

Halmahera Selatan,JendelaNewsTV.com — Kondisi SD Negeri 45 Halmahera Selatan bak “bom waktu” bagi keselamatan siswa. Pagar sekolah rusak total, bangunan utama retak-retak, plafon menganga. Di balik kerusakan itu, terselip pertanyaan besar, ke mana dana perawatan dan pemeliharaan sekolah selama ini?

 

Hasil penelusuran di lapangan menemukan bahwa kerusakan pagar sudah terjadi lebih dari 4 tahun terakhir. Sementara retakan pada dinding kelas mulai membesar sejak pergantian Kepala Sekolah. Ironisnya, pihak sekolah di bawah kepemimpinan Kepala Sekolah Masud Abdulla tidak menunjukkan upaya berarti untuk melakukan perbaikan.

 

Warga sekitar menyebut, kondisi ini tidak hanya mengganggu proses belajar-mengajar, tetapi juga mengancam keselamatan siswa setiap hari.

 

 “Kalau angin deras, anak-anak terpaksa belajar sambil menghindari dari atap plafon yang menganga. Kami takut suatu hari bangunan ini runtuh,”kata warga setempat.

Dari informasi yang dihimpun, SDN 45 Desa Toin menerima anggaran rutin Bantuan Operasional Sekolah (BOS) serta pos dana pemeliharaan dari pemerintah daerah. Namun, dokumen penggunaan anggaran itu sulit diakses publik. Beberapa sumber internal menyebut, dana perawatan yang semestinya digunakan untuk memperbaiki pagar dan atap justru dialokasikan untuk kegiatan yang tidak jelas urgensinya.

 

Seorang guru yang enggan disebutkan namanya mengungkap, setiap kali rapat anggaran, kepala sekolah jarang melibatkan pihak guru secara terbuka.

 

 “Kami tidak pernah tahu rincian dana perawatan. Yang kami lihat, kondisi sekolah makin parah, tapi laporan selalu dibuat seolah semua baik-baik saja,” ungkapnya.

 

Kebisuan Kepsek Masud Abdulla dinilai sebagai bentuk kelalaian berat. LSM, tokoh masyarakat, dan wali murid mendesak Bupati Halmahera Selatan segera mencopot Masud Abdulla dari jabatannya, menggantikannya dengan pemimpin sekolah yang transparan dan bertanggung jawab.

 

Aktivis LSM Pustaka Malut, Aprisal Terrang, menegaskan, “Bupati harus bertindak cepat. Tidak ada alasan membiarkan kepsek yang lalai, apalagi sampai membahayakan keselamatan anak-anak. Jika tidak ada tindakan, kami akan mobilisasi massa untuk aksi besar-besaran di kantor bupati.”

 

Hingga berita ini dipublikasikan, pihak Dinas Pendidikan Halmahera Selatan belum memberikan keterangan resmi terkait kerusakan parah SDN 45 Desa Toin maupun tuntutan pencopotan kepala sekolah. Kepsek Masud Abdulla pun tetap bungkam meski upaya konfirmasi sudah dilakukan berulang kali.

 

Sementara itu, kerusakan terus dibiarkan, dan ratusan siswa tetap belajar di ruang kelas yang setiap saat berisiko menjadi “jebakan maut”.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *