1 Desember 2025
IMG_20250811_225414

Halmahera Selatan,JendelanewsTV.com-Warga Desa Toin, Kecamatan Botang Lomang, dibuat geram setelah Taman Pengajian Al-Qur’an (TPQ) Nurul Huda yang seharusnya menjadi pusat pendidikan agama anak-anak kini berubah fungsi menjadi kandang kambing. Pemandangan memalukan ini terjadi di tengah minimnya fasilitas belajar agama di desa tersebut, namun ironisnya Kepala Desa Toin diduga memilih bungkam dan tidak mengambil langkah tegas.

 

Berdasarkan pantauan langsung di lokasi, bangunan TPQ tampak kumuh, dinding dan lantainya kotor, serta bau menyengat kotoran kambing menyelimuti ruangan yang dulunya ramai suara anak-anak mengaji. Papan nama TPQ pun sudah pudar, mencerminkan betapa tempat ini telah lama terabaikan.

 

Salah satu tokoh masyarakat yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan rasa kecewanya.

 

 “Ini sangat memalukan. Anak-anak kehilangan tempat belajar agama, sementara bangunan yang dibangun dari dana Desa malah dijadikan kandang kambing. Lebih miris lagi, Kepala Desa terkesan menutup mata,” tegasnya.

 

TPQ Nurul Huda disebut-sebut pernah menjadi kebanggaan warga karena menjadi wadah pembinaan akhlak dan pengajaran baca tulis Al-Qur’an. Namun dalam beberapa tahun terakhir, kegiatan pengajian berhenti tanpa alasan jelas. Dugaan kuat, tidak ada perhatian serius dari pemerintah desa untuk mempertahankan keberadaan TPQ, sehingga bangunan itu dibiarkan terbengkalai dan akhirnya dimanfaatkan untuk ternak.

 

Sejumlah warga mempertanyakan di mana peran dan tanggung jawab kepala desa.

 

 “Kalau Kepala Desa diam saja, berarti dia setuju TPQ dijadikan kandang kambing. Ini bukan sekadar soal aset desa, tapi marwah pendidikan agama anak-anak kita,” kata seorang warga dengan nada kesal.

 

Hingga berita ini diterbitkan, Kepala Desa Toin, Fahmi Taher, belum memberikan keterangan resmi terkait polemik tersebut. Warga mengancam akan membawa persoalan ini ke pihak berwenang dan bahkan siap melapor ke Kementerian Agama agar ada tindakan tegas.

 

Bagi masyarakat Desa Toin, TPQ Nurul Huda bukan hanya bangunan fisik, melainkan simbol peradaban, iman, dan masa depan anak-anak mereka. Jika dibiarkan terus seperti ini, mereka khawatir generasi muda akan kehilangan tempat belajar agama, sementara pihak yang berwenang tetap bungkam.

 

Diduga adanya ketidak pedulian pemerintah desa terhadap pendidikan bagi anak-anak, warga meminta Bupati Hasan Ali Bassam Kasuba agar dapat mengambil tindakan tegas bagi kepala desa Toin. (Tim.red.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *