HALSEL,JendelanewsTV.vom – Alih-alih menjalankan fungsi sebagai pembina dan pelayan masyarakat, Kepala Desa (Kades) Toin, Kecamatan Batang Lomang, Halmahera Selatan, Fahmi Taher justru menuai sorotan tajam. Dalam kurun waktu hanya satu bulan, Fahmi tercatat telah melaporkan dua orang warganya sendiri ke pihak kepolisian.
Langkah represif ini dinilai mencoreng marwah jabatan kepala desa yang semestinya menjadi garda terdepan dalam menyelesaikan persoalan warga secara kekeluargaan. Sejumlah tokoh masyarakat menyebut, tindakan Fahmi tak hanya memperkeruh suasana desa, tetapi juga mengindikasikan penyalahgunaan kewenangan demi kepentingan pribadi.
“Seorang kepala desa itu harus jadi bapak bagi semua warganya. Bukan malah menjadikan laporan polisi sebagai senjata untuk membungkam atau menekan masyarakat,” tegas salah satu warga setempat yang enggan disebutkan namanya.
Desakan pun mengalir deras kepada Bupati Halmahera Selatan agar segera turun tangan dan mengambil langkah tegas terhadap Kades Fahmi. Aktivis LSM dan warga menyatakan, pembiaran terhadap sikap arogan seperti ini hanya akan menumbuhkan iklim ketakutan di tengah masyarakat dan berpotensi memicu konflik horizontal.
“Bupati jangan diam. Ini bukan sekadar masalah pribadi, ini masalah tata kelola pemerintahan desa. Kalau dibiarkan, bisa jadi preseden buruk bagi desa-desa lain,” ujar Aprisal Ketua Bidang Antar Lembaga LSM Pustaka Malut.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari Bupati Halsel terkait tuntutan ini. Namun warga menegaskan, jika tak ada langkah nyata, mereka siap melakukan aksi protes di kantor bupati untuk menuntut pencopotan Kades Fahmi Taher.(Tim.red
