1 Desember 2025
IMG-20250727-WA0009

Morotai,JendelanewsTV.com-kisah tragis yang di alami seorang anak di pulau Morotai menjadi korban pelecehan verbal,sehingga hal tersebut menjadi sorotan hangat dari SPMMT Malut, kepada pemerintah Kabupaten Pulau Morotai, Dimana tindakan dari pihak Pemda dinilai lamban.

 

Muhammad Rijwar Pina Ketua Umum SPMMT Malut menegaskan agar Pemerintah kabupaten Pulau Morotai lebih tegas lagi mengawal terhadap persoalan yang terjadi saat ini, yakini pelecehan verbal terhadap anak dibawah umur

 

Iya juga menegaskan agar pemerintah daerah khususnya pemerintah kabupaten Pulau Morotai, bisa mengambil sikap terhadap kasus pelecehan verbal anak di bawah umur, Agar Hal ini mencakup penegakan hukum yang lebih ketat.

 

Pemerintah daerah juga harus Mampuh kampanyekan pencegahan, dan peningkatan kesadaran masyarakat. Penting untuk memastikan bahwa korban mendapatkan perlindungan dan pemulihan yang komprehensif.

 

Dengan tindakan penegakan hukum yang tegas, edukasi yang komprehensif, dan perubahan budaya yang positif, diharapkan pelecehan verbal dapat dicegah dan ditangani dengan lebih efektif, serta korban dapat merasa aman dan terlindungi.

 

 “Penting untuk diingat bahwa pelecehan, termasuk verbal, dapat memiliki dampak psikologis yang signifikan bagi korban. Oleh karena itu, penanganan yang serius dan tegas terhadap kasus pelecehan verbal di sekolah sangat diperlukan”,kata rijwar

 

Hal ini akan menjadi satu permasalahan yang dapat merugikan daerah terkait dengan pendidikan karna siswa-siswi akan merasa trauma dengan kejadian itu.

 

olehnya itu, pemerintah daerah di nilai menciptakan lingkungan belajar yang tidak aman dan mengganggu, yang pada gilirannya dapat menurunkan prestasi akademik dan kesejahteraan siswa.

 

Pelecehan verbal menciptakan suasana ketakutan dan kecemasan, membuat sekolah terasa seperti tempat yang tidak aman bagi siswa.

 

Olehnya itu, harapan ketua umum SPMMT Malut,agar pemerintah dan juga penegak hukum harus lebih tegas lagi melihat masalah pelecehan verbal terhadap siswa dan siswi di wilayah pulau Morotai.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *