1 Desember 2025
IMG_20250716_235316

Oleh: Aprisal Terrang

JendelanewsTV.com – Cinta, sebuah kata yang begitu singkat, namun menyimpan kedalaman makna yang tak terukur. Banyak orang mengartikan cinta sebagai bentuk perhatian, kepedulian, bahkan pengorbanan. Namun, dalam dunia yang semakin instan ini, cinta kerap terjebak dalam pemahaman yang dangkal: sekadar rasa ingin tahu.

 

Banyak dari kita merasa jatuh cinta hanya karena penasaran. Tatapan yang menggoda, sikap yang berbeda, atau sekadar kebetulan yang membuat kita merasa “tertarik.” Lalu kita menyebut itu cinta. Padahal, itu baru gerbang awal yang seharusnya mengantarkan kita kepada pemahaman lebih dalam: bahwa mencintai adalah keinginan untuk memiliki, bukan sekadar mengetahui.

 

Rasa ingin tahu hanyalah awal, bukan tujuan.

Dalam psikologi, rasa ingin tahu disebut sebagai curiosity, sebuah dorongan untuk mengeksplorasi hal-hal yang belum kita ketahui. Ini normal, bahkan penting, dalam proses mengenal seseorang. Namun, bila kita berhenti pada tahap ini, maka cinta akan berakhir pada kebingungan. Rasa ingin tahu tak mampu menopang komitmen, apalagi pengorbanan.

 

Memiliki dalam konteks cinta bukan berarti menjadikan seseorang sebagai objek kepemilikan. Bukan soal menguasai, tapi soal kesediaan untuk hadir sepenuhnya, dengan tanggung jawab, penerimaan, dan pengorbanan. Memiliki berarti membangun rumah di hati seseorang, tempat pulang, bukan sekadar tempat singgah.

 

Cinta yang dewasa adalah cinta yang memperjuangkan.

Ia tak puas hanya tahu kesukaannya, kebiasaannya, atau senyumnya yang manis. Ia ingin menjadi bagian dari hidupnya. Ia ingin menjaganya, menemaninya tumbuh, dan bahkan menyembuhkan luka-lukanya. Cinta seperti ini tak akan mudah menyerah. Ia tahu, setiap cinta yang ingin dimiliki akan diuji oleh waktu, jarak, dan perbedaan.

 

Sayangnya, banyak hubungan kandas bukan karena tak ada cinta, tapi karena cinta itu sendiri tak pernah tumbuh dari sekadar rasa ingin tahu menjadi keinginan untuk memiliki. Banyak hati dibiarkan menggantung karena dicintai hanya sebatas perhatian, bukan perjuangan.

 

Jadi, jika kamu mencintai seseorang, tanyakan pada dirimu, Apakah kamu mencintainya karena ingin tahu lebih dalam tentangnya? Ataukah kamu mencintainya karena ingin hidup bersamanya, dalam suka dan duka?

 

Cinta sejati bukan hanya tentang mengenalnya lebih baik. Tapi tentang kesiapanmu untuk menjadi bagian dari hidupnya. Karena cinta yang hanya ingin tahu, akan pergi ketika rasa penasaran itu hilang. Tapi cinta yang ingin memiliki, akan tetap tinggal, meski yang dihadapi tak selalu indah.

 

Mencintai bukan sekadar rasa ingin tahu, namun harus memiliki.

Dan di dalam memiliki, ada kesetiaan, keberanian, dan kerendahan hati untuk terus memilihnya setiap hari.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *