Ternate — Program pembinaan kemandirian di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Ternate kembali menunjukkan hasil positif. Pada Jumat (31/10/2025), Lapas Ternate berhasil melakukan panen singkong sebanyak 100 kilogram sebagai bukti nyata keberhasilan pelatihan produktif bagi warga binaan.
Panen tersebut turut disaksikan langsung oleh Kepala Lapas Ternate, Faozul Ansori, bersama jajaran pejabat struktural, yakni Kasi Kegiatan Kerja Djunaidi Fabanyo, Kasi Pembinaan Narapidana Yuslizar, Kasubbag TU Taufik Hadinoto, serta petugas dan peserta program asimilasi.
Kalapas Ternate, Faozul Ansori, menyatakan bahwa panen ini merupakan implementasi nyata dari salah satu program akselerasi Menteri Hukum dan HAM bidang pemasyarakatan dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
> “Panen singkong 100 kilogram ini menjadi bukti keberhasilan pembinaan kemandirian di Lapas Ternate. Kami terus berkomitmen mengembangkan kegiatan produktif di bidang pertanian, peternakan, hingga jasa,” ujar Faozul Ansori.
Ia menjelaskan bahwa program pembinaan di Lapas Ternate tidak hanya berfokus pada sektor pertanian, tetapi juga pengembangan keterampilan di bidang peternakan dan usaha jasa seperti pertukangan dan meubelair.
Salah satu warga binaan berinisial A yang ikut terlibat dalam panen mengaku bangga dapat berpartisipasi dalam program tersebut.
> “Saya senang bisa ikut kegiatan ini. Banyak ilmu pertanian yang saya pelajari. Harapan saya, setelah bebas nanti, pengalaman ini bisa saya manfaatkan untuk usaha mandiri,” ungkapnya.
Kegiatan ini diharapkan mampu membekali warga binaan dengan keterampilan yang relevan sehingga dapat kembali ke masyarakat dengan kemampuan untuk mandiri dan berkontribusi positif.
Melalui keberhasilan panen singkong ini, Lapas Ternate menegaskan komitmennya dalam mendukung program pemerintah untuk memperkuat ketahanan pangan sekaligus memaksimalkan pembinaan menuju reintegrasi sosial yang bermartabat.
