1 Desember 2025
IMG-20251015-WA0011

Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, menegaskan komitmennya untuk merelokasi sekitar 50 rumah warga pesisir Desa Sidangoli Dehe, Kecamatan Jailolo Selatan, Kabupaten Halmahera Barat. Langkah tersebut diambil setelah kondisi permukiman terapung di wilayah itu dinilai semakin tidak layak huni akibat gelombang laut tinggi dan air pasang yang kerap merendam rumah-rumah warga.

“Tinggal di sini sudah lebih dari 20 tahun. Kalau air masuk, ya masuk saja,” ujar Ibu Amina Aba, salah satu warga Sidangoli Dehe dengan nada pasrah saat ditemui di lokasi.

Kesepakatan relokasi ini dicapai melalui rapat bersama antara Gubernur Sherly Tjoanda, Bupati Halmahera Barat James Uang, dan perwakilan warga desa pada Selasa (14/10/2025). Pemerintah akan menyediakan rumah pengganti tipe 36 bagi setiap keluarga yang direlokasi ke lokasi baru yang telah disiapkan.

“Berdasarkan Sumber terpercaya yang di Identifikasi Media ini, “Pemerintah Provinsi Maluku Utara menyiapkan lahan seluas dua hektar untuk mendukung program ini. Satu hektar akan digunakan sebagai kawasan Kampung Nelayan Merah Putih, lengkap dengan fasilitas pendukung seperti tempat pelelangan ikan, gudang peralatan nelayan, serta dermaga kecil. Sementara satu hektar lainnya akan dikembangkan menjadi area hunian baru yang aman dan tertata.

Gubernur Sherly menegaskan bahwa relokasi tidak sekadar memindahkan penduduk, tetapi juga menata kembali kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat pesisir. “Kita tidak sekadar memindahkan orang, tapi memindahkan harapan agar tumbuh di tempat yang lebih kokoh,” ujarnya.

Ia juga meminta Pemkab Halmahera Barat agar penataan tata ruang kawasan baru tetap mempertahankan karakter masyarakat nelayan. “Desainnya harus tetap mencerminkan identitas mereka. Nanti dibuat jetty tidak jauh dari rumah agar nelayan bisa memantau langsung kapalnya,” tambah Sherly.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *