HALSEL, JNTv – Gelombang protes keras mengguncang halaman kantor DPRD Halmahera Selatan pada Senin (08/09/2025). Ratusan massa dari Solidaritas Organisasi Kepemudaan Mahasiswa (OKP) Cipayung Plus bersama Barisan Rakyat (BARAH) Halsel menggelar unjuk rasa menuntut pemecatan anggota DPRD Halsel, Masdar Mansur, yang diduga melontarkan kata-kata kasar dengan menyebut rakyat “goblok”.
Massa aksi menilai pernyataan itu bukan saja melukai hati masyarakat Halmahera Selatan, tetapi juga mencoreng wibawa lembaga DPRD yang semestinya menjadi representasi suara rakyat. “Ucapan ini penghinaan! Dewan yang seharusnya menjadi teladan malah melecehkan rakyat. Tidak ada kata maaf, yang ada hanya pemberhentian,” teriak salah satu orator aksi dengan lantang.
Dalam aksinya, massa membentangkan spanduk bertuliskan “Rakyat Bukan Goblok, DPRD Bukan Raja” dan “Pecat Masdar Mansur, Hina Rakyat Adalah Dosa Politik”. Mereka juga menabuh tong kosong sebagai simbol kekecewaan terhadap wakil rakyat yang dinilai tak pantas lagi duduk di kursi dewan.
Koordinator aksi, mewakili OKP-Cipayung, menegaskan bahwa kasus ini tidak boleh dianggap sepele. “Kami tidak akan berhenti sebelum DPRD Halsel secara resmi memproses pemberhentian Masdar Mansur. Bila dibiarkan, ini menjadi preseden buruk bagi demokrasi dan hubungan wakil rakyat dengan konstituennya,” ujarnya penuh amarah.
Massa juga mendesak Badan Kehormatan DPRD Halsel segera bersikap tegas, bukan sekadar memberikan teguran. “Kalau Badan Kehormatan diam, berarti ikut melegitimasi penghinaan terhadap rakyat. Kami akan kawal hingga Jakarta bila perlu,” ancam peserta aksi lainnya.
Situasi unjuk rasa berlangsung panas namun terkendali, dengan penjagaan ketat aparat kepolisian di sekitar gedung dewan. Beberapa kali terdengar yel-yel bernada kecaman: “Masdar Mansur Hina Rakyat! Turunkan, Pecat, Usir dari Dewan!”
Tak hanya itu, Solidaritas OKP-Cipayung dan BARAH Halsel juga menyinggung soal etika politik. Mereka menilai seorang anggota dewan seharusnya mampu menjaga lisan dan menjadi contoh, bukan malah merendahkan masyarakat yang mempercayainya melalui suara pada pemilu.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak DPRD Halsel maupun dari Masdar Mansur sendiri terkait desakan pemecatan ini. Namun gelombang aksi yang terus menguat menjadi sinyal bahwa rakyat tidak akan tinggal diam menghadapi penghinaan dari wakilnya sendiri.(**)
