1 Desember 2025
IMG20250827111022

HALSEL, JNtv – Aroma busuk birokrasi di Kabupaten Halmahera Selatan kembali terbongkar. Kali ini, Lembaga Swadaya Masyarakat Kalesang Anak Negeri Malut (LSM-KaNe Malut) menyoroti hancurnya tata kelola Dana Desa yang justru dijadikan lahan bancakan oleh oknum kepala desa.

 

Dalam aksi demonstrasi di depan Kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Halsel, LSM-KaNe menegaskan bahwa tujuan utama Dana Desa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, memperkuat pelayanan publik, hingga memajukan perekonomian desa, kini telah menyimpang jauh. Dana miliaran rupiah yang semestinya menjadi penopang rakyat kecil justru disalahgunakan demi kepentingan pribadi para pejabat desa.

 

  “Dana Desa hari ini tidak lagi berpihak pada rakyat. Banyak kepala desa yang menjadikannya ajang kepentingan semata, bahkan menjadi ladang nafsu serakah. Ini sudah terang-terangan menjadi zona korupsi di Halsel,” tegas orator aksi dalam pernyataannya.

Menurut KaNe, berbagai dugaan penyimpangan semakin nyata, khususnya di Desa Kampung Baru Kecamatan Obi dan Desa Toin Kecamatan Botang Lokang. Oknum kades disebut-sebut menghabiskan Dana Desa tanpa arah pembangunan yang jelas, bahkan terseret dalam praktik premanisme.

 

Lebih parah lagi, pemerintah daerah dinilai sengaja bungkam dan tutup mata. Padahal, berbagai laporan masyarakat soal dugaan penyelewengan Dana Desa terus mencuat, namun tidak pernah direspons secara serius.

 

Pernyataan Sikap LSM-KaNe Dalam aksinya, LSM-KaNe melontarkan tiga poin tuntutan keras, yakni:

1. Mendesak Inspektorat agar segera melakukan audit khusus atas dugaan konspirasi penyalahgunaan Dana Desa.

2. Mendesak DPMD Halsel segera mengevaluasi jabatan Kades Kampung Baru Kecamatan Obi.

3. Mendesak Pemerintah Daerah segera mencopot Kades Toin yang sudah ditetapkan sebagai tersangka kasus premanisme.

 

LSM-KaNe menegaskan akan terus berada di barisan rakyat untuk melawan penyelewengan anggaran negara.

 

  “Kebatilan tidak akan bermuara pada kesejahteraan. Jika pemerintah tetap bungkam, maka rakyat sendiri yang akan turun melawan,” tutup KaNe dalam aksi tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *