Labuha,JendelaNewsTV.com – Di tengah sorotan publik yang mulai melupakan kejayaan batu mulia asli Halmahera Selatan, Ketua Asosiasi Imbung-Imbung Bacan Gemstone, Sarjan, menggaungkan kembali ingatan kolektif tentang masa keemasan Batu Bacan. Baginya, Batu Bacan bukan sekadar batu, tetapi simbol marwah Kesultanan Bacan dan warisan leluhur yang tak ternilai harganya.
Dengan nada penuh kebanggaan, Sarjan mengisahkan kembali masa lalu di mana Batu Bacan menjadi primadona di tingkat nasional.
Sorak kagum penonton, kilauan hijau toska yang memantul di bawah lampu, dan deretan pejabat tinggi yang terpukau di kursi kehormatan, begitulah suasana pertunjukan Batu Bacan di masa lalu. Di tanah Halsel, pameran Batu Bacan bukan sekadar acara, melainkan perayaan kemegahan dan identitas sebuah negeri.
“Ingat, Batu Bacan ini dulu pernah jadi ajang pertunjukan terbesar di Halsel. Para pejabat besar, bahkan tokoh-tokoh penting negara, datang khusus hanya untuk melihatnya. Ini bukan batu biasa, ini adalah kebesaran kita,” tegasnya, Jumat (15/08/2025).
Sarjan menegaskan bahwa sejarah Batu Bacan tak bisa dipisahkan dari perjalanan Kesultanan Bacan. Bagi masyarakat lokal, setiap kilau Batu Bacan membawa cerita peradaban, kejayaan, dan hubungan diplomasi masa lampau.
“Batu Bacan adalah identitas kita. Ia lahir dari tanah leluhur, tumbuh bersama sejarah Kesultanan, dan menyimpan marwah orang Bacan. Siapa yang melupakan Batu Bacan, sama saja menghapus jejak sejarahnya sendiri,” ujarnya.
Ia menyerukan kepada pemerintah daerah, pelaku usaha, dan generasi muda untuk bahu membahu menghidupkan kembali pamor Bacan di pasar dunia. Bagi Sarjan, jika dikelola dengan visi dan strategi yang tepat, Batu Bacan bukan hanya akan mengangkat nama Halmahera Selatan, tetapi juga menyejahterakan masyarakatnya.
“Jangan sampai Batu Bacan hanya tinggal cerita. Mari kita jaga, promosikan, dan kembalikan kejayaannya,” tutup Sarjan.
