HALSEL,JendelanewsTV.com-Dugaan praktik perjudian yang terjadi di atas kapal penumpang kembali mencuat ke permukaan. Kali ini, KM Aksar 07 menjadi sorotan publik setelah muncul laporan adanya aktivitas perjudian yang dilakukan secara terang-terangan saat kapal tengah berlayar di perairan Halmahera Selatan. Kejadian ini pun menuai reaksi keras dari Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI) Wilayah Maluku Utara, yang mendesak aparat penegak hukum (APH) untuk segera menindak tegas pemilik kapal tersebut.
Informasi mengenai praktik perjudian di atas KM Aksar 07 beredar luas di media sosial dan grup percakapan WhatsApp warga. Beberapa saksi mata mengaku menyaksikan sendiri permainan judi dilakukan secara terbuka, tanpa adanya upaya untuk menyembunyikan aktivitas tersebut dari penumpang lainnya. Bahkan, sebagian dari penumpang diduga turut ambil bagian dalam kegiatan ilegal itu.
Sekertaris SEMMI Maluku Utara, Sarjan H Rifai, mengecam keras tindakan tersebut. Menurutnya, praktik perjudian di atas kapal penumpang tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga sangat membahayakan keselamatan dan moral para penumpang, terutama anak-anak dan perempuan yang turut dalam pelayaran.
“Ini adalah bentuk pembiaran yang tidak bisa ditoleransi. Kapal penumpang adalah fasilitas publik, bukan arena judi terapung. Kami mendesak kepolisian, khususnya Ditpolairud Polda Malut dan KSOP setempat, agar segera melakukan penyelidikan dan mengambil tindakan tegas terhadap pemilik KM Aksar 07,” tegas Sarjan H Rifai dalam keterangannya kepada wartawan, Rabu (30/07/2025).
Lebih lanjut, SEMMI Malut juga meminta Dinas Perhubungan dan instansi terkait untuk melakukan evaluasi terhadap pengawasan operasional kapal-kapal penumpang yang berlayar di wilayah Halmahera Selatan khususnya KM Aksar 07. Menurut Sarjan H Rifai, lemahnya kontrol dari otoritas pelabuhan menjadi celah bagi aktivitas ilegal seperti perjudian, penyelundupan, bahkan praktik kekerasan yang kerap tidak terpantau.
Sementara itu, salah satu penumpang KM Aksar 07 yang enggan disebutkan namanya mengaku merasa tidak nyaman dengan suasana di dalam kapal saat perjudian berlangsung.
“Kami merasa terganggu, apalagi banyak anak-anak yang melihat langsung. Itu bukan tontonan yang layak. Saya juga khawatir kalau aktivitas seperti ini bisa memicu keributan atau tindakan kriminal lainnya di atas kapal,” ujarnya.
SEMMI Malut menegaskan akan terus mengawal kasus ini dan siap melakukan aksi turun ke jalan jika aparat penegak hukum tidak menunjukkan keseriusan dalam menangani persoalan tersebut.
“Kami akan mendatangi Polda Malut dan KSOP jika dalam waktu dekat tidak ada tindakan nyata. Ini bukan masalah sepele. Keselamatan dan moral masyarakat harus dijaga, termasuk saat mereka berada di atas kapal,” tutup Sarjan.
Dugaan adanya praktik perjudian di atas kapal penumpang menjadi peringatan keras bagi seluruh operator pelayaran di wilayah timur Indonesia. Aparat hukum dan instansi terkait diharapkan tidak tutup mata agar insiden serupa tidak terulang kembali di masa depan.
Hingga berita ini diturunkan, pihak manajemen dan pemilik KM Aksar 07 belum memberikan tanggapan resmi terkait dugaan tersebut.(Tim.red.
