1 Desember 2025
IMG_20250725_214322

Halmahera Selatan,JendelanewsTV.com-Kondisi memprihatinkan terjadi di Madrasah Aliyah (MA) Al-Fajri Pasir Putih, Kecamatan Obi Utara, Kabupaten Halmahera Selatan. Bangunan sekolah yang seharusnya menjadi pusat pendidikan generasi muda di wilayah itu kini rusak parah, nyaris tak layak pakai. Ironisnya, kerusakan tersebut tidak kunjung diperbaiki, sementara muncul dugaan serius bahwa Kepala Sekolah (Kepsek) Sakir La Andi dan Ketua Yayasan justru diduga terlibat dalam praktik memperkaya diri sendiri dari anggaran pendidikan (BOS).

 

Berdasarkan pantauan awak media dan keterangan beberapa sumber warga serta tenaga pendidik yang enggan disebutkan namanya, bangunan sekolah tersebut telah mengalami kerusakan cukup lama. Atap bangunan bocor, tembok yang terbuat dari triplek kini retak dan lapuk, serta fasilitas penunjang belajar seperti kursi dan meja banyak yang sudah rusak. Meskipun kondisi ini telah diketahui oleh pihak sekolah dan yayasan, namun tak ada tindakan perbaikan yang berarti hingga saat ini.

 

“Bangunan sekolah ini sudah lama rusak, anak-anak belajar dengan kondisi yang sangat memprihatinkan. Sementara informasi yang kami dengar, ada bantuan dana yang masuk tiap tahun. Tapi sekolah tetap dibiarkan seperti ini. Kami heran ke mana dana itu dipakai,” ungkap salah satu warga Pasir Putih dengan nada kesal.

 

Dugaan praktik korupsi dan penggelapan dana pendidikan menguat setelah diketahui bahwa selama beberapa tahun terakhir, pihak sekolah diduga menerima dana bantuan operasional dan pembangunan, baik dari pemerintah pusat, Kementerian Agama, maupun dari bantuan yayasan yang bersumber dari hibah. Namun, transparansi penggunaan dana tersebut tidak pernah disampaikan secara terbuka kepada masyarakat atau wali murid.

 

Lebih parah lagi, beberapa sumber internal menyebutkan bahwa Kepala Sekolah dan Ketua Yayasan lebih fokus mengurus kepentingan pribadi dan bisnis keluarga, alih-alih memperhatikan kualitas dan kondisi pendidikan di MA Al-Fajri.

 

“Sudah sering kali kami ajukan perbaikan fasilitas, tapi tidak pernah direspons. Malah dana yang seharusnya untuk perbaikan sekolah diduga dipakai untuk kepentingan pribadi. Ini sangat merugikan dunia pendidikan,” ujar salah satu guru senior yang juga mulai gerah dengan situasi tersebut.

 

Menanggapi dugaan ini, masyarakat dan tokoh pendidikan di Kecamatan Obi mendesak agar pihak berwenang, baik dari Kementerian Agama Kabupaten Halmahera Selatan maupun Inspektorat Daerah, segera turun tangan melakukan audit khusus terhadap pengelolaan dana di MA Al-Fajri. Mereka juga meminta agar bila terbukti ada penyalahgunaan wewenang dan dana, maka proses hukum harus ditegakkan tanpa pandang bulu.

 

“Kami tidak ingin pendidikan anak-anak kami dikorbankan karena keserakahan oknum tertentu. Sudah saatnya pemerintah bertindak,” tegas salah satu tokoh masyarakat setempat.

 

Hingga berita ini diturunkan, pihak Kepala Sekolah maupun Ketua Yayasan belum memberikan peryataan resmi atas tuduhan yang berkembang di tengah masyarakat.

 

Redaksi : Limpo

Editor : TB

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *